Pepaya
merupakan salah satu buah tropis yang kabarnya berasal dari daratan
Meksiko dan Amerika Selatan. Buah dengan warna oranye cerah ini memang
segar dan nikmat. Keberadaannya juga terbilang melimpah. Maka itu, wajar
jika banyak yang menjadikannya buah meja. Pepaya, di Indonesia, sering
pula dinamai betik. Buah ini dibudidayakan dalam skala besar. Potensi
ekonominya memang cenderung stabil sebab masyarakat kita secara kontinyu
mengkonsumsi pepaya. Pola konsumsi ini dipengaruhi oleh khasiat buah
pepaya itu sendiri. Buah dengan bentuk lonjong ini memang dikenal memiliki beragam manfaat. Selain menyegarkan, buah pepaya juga bisa
mereduksi kolesterol, memperbaiki pencernaan, mencegah sembelit bahkan
mengunci bakteri penyebab kanker usus dan masih banyak lagi lainnya. Tak
berhenti sampai di situ, berdasarkan uji klinis, ditemukan fakta bahwa
tak hanya buah pepaya saja yang berkhasiat. Sebab, bagian lain tumbuhan
pepaya seperti daun, juga menyimpan khasiat yang mengagumkan. Hal ini
wajar mengingat kandungan daun pepaya sama komoleksnya dengan daging
buah pepaya itu sendiri. Tak percaya? Berikut uraian lengkapnya.
Senyawa Penyusun Daun Pepaya
Berdasarkan penelitian para ahli, daun pepaya diketahui mengandung 35 mg/100 mg. Tocophenol. Sementara itu, daun pepaya muda juga diketahui banyak mengandung zat bernama alkaloid juga enzim papain. Enzim ini identik dengan getah berwarna putih kental. Fungsi dari enzim ini sendiri adalah untuk memecah protein sebab ia bersifat proteolitik. Sementara itu, pada daun pepaya yang sudah tua, senyawa yang dominan justru Fenolik. Seorang ahli bernama Suhartono, secara umum menyimpulkan bahwa, daun pepaya mengandung 3 varian enzim yakni papain sebanyak 10%, Khimoprotein sebanyak 45% dan juga Lisozim sebanyak 20% per 100%. Enzim khimoprotein sendiri berfungsi sebagai katalisator dalam reaksi hidrolisis antara protein dengan poplipetida. Sementara itu enzim lisozim berperan sebagai anti-bakteri dan bekerja dengan cara memecah dinding sel pada bakteri.
Mencermati kandungan daun pepaya yang kompleks ini, tidak mengherankan jika kemudian banyak testimoni kesehatan yang menyatakan keampuhan daun pepaya dalam menyembuhkan beberapa penyakit. Rasa pahit pada daun pepaya disebabkan oleh kandungan senyawa alkaloid karpainnya (C14H25NO2). Zat ini sangat ampuh digunakan sebagai penurun deman, mereduksi tekanan darah dan membunuh mikroba seperti amuba. Daun pepaya juga kabarnya ampuh untuk mengobati penyakit semacam disentri, sipilis, beri-beri, asma, bisul dan penghilang noda.Sementara itu, kandungan enzim papain pada daun pepaya khususnya yang masih muda bisa melembutkan daging dab ampuh digunakan sebagai pemulih jaringan kulit yang luka karena jerawat ataupun luka bakar.
Hati-Hati!
Meski dikenal menyimpan beragam manfaat, namun bagaimanapun, penggunaan daun pepaya untuk pengobatan harus senantiasa berhati-hati. Sebab, selain memiliki sifat anti-mikroba, daun pepaya juga memiliki sifat toksitas. Getah pada pepaya bersifat irritant, vesicant dan dermatogenic terhadap kulit sehingga bagi sebagian orang yang sensitif, hal ini tentu akan mengganggu bahkan bisa menyebabkan kerusakan jaringan dan melukai komponen kulit. Sementara itu, bagi sistem pencernaan, kandungan senyawa pepaya terutama pada getah bisa merangsang terhadinya gastritis berat dan memicu asma juga rhinitis. Jadi tetap berhati-hati.